Selasa, 10 April 2012

Harga Eceran BBM masih mahal

Pulau Rimau, HB
Setelah pemerintah menunda kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Bensin dan Solar beberapa waktu lalu, namun harga eceran BBM jenis bensin dan solar di eceran tidak serta merta turun dipasaran. Di Kecamatan Pulau Rimau, kini harga bensin eceran masih berkisar antara Rp 9000/ liter sampai Rp. 12.000/liternya, sedangkan solar Rp 8000/liter.
Kepada Harian Banyuasin, Robani Warga Desa Sumber Agung Kecamatan Pulau Rimau mengatakan harga bensin ditempatnya masih mencapai Rp 12.000/ liter walaupun harga BBM tidak jadi dinaikkan awal April yang lalu.
“Saya heran dengan zaman sekarang, pasaran harga bensin bias - bisanya dijual separuh lebih mahal dari harga semestinya, apakah tidak ada solusi dari pemerintah untuk menekan harga BBM di sini Pulau Rimau,” Ujarnya
Robani menjelaskan walaupun harga BBM mahan namun masih tetap dibeli oleh warga, dia berharap warga ada yang benarin melakukan protes, sebab kalau ada warga yang protes tidak mau membeli, otomatis pedagang mau berfikir dua kali untuk menjual dengan harga tinggi.
Sementara itu, Yanto (34) membeberkan kini kebutuhan bahan bakar minyak jenis bensin dan solar sangat dibutuhkan oleh petani di desanya. Lalu kenapa petani yang penghasilannya pas - pasan harus membeli harga bensin jauh lebih mahal dibandingkan dengan orang kota.
“Kalau inginnya kami juga disini ada SPBU terapung, sehingga pasar bebas atau pengecer - pengecer bensin di desa tidak seenaknya menetapkan harga sendiri, karena masyarakat pengguna bensin yang dirugikan kalau harga lebih tinggi maka berpengaruh pada naiknya harga kebutuhan sembako,” bebernya
Yanto berharap perlu ada pembangunan SPBU terapung dari dinas kelautan dan Perikanan kabupaten Banyuasin sehingga setiap Kecamatan di perairan ada satu buah SPBU terapung.
Terpisah, Kades Sumber Mukti Kecamatan Pulau Rimau, raden Ikhsan Zahir menambahkan, harga bensin dan solar pernah menggejolak didesanya saat pemerintah berencana menaikan harga awal April. Harga bensin sampai Rp 15.000/ liter dan solar Rp 9000/ liter namun setelah ditegur oleh kades harga pun turun jadi Rp 12.000/liter dan solar Rp 7000/ liter.
“Memang harga besin di desa relatif mahal dibandingkan dengan harga pemerintah. Namun kalau kenaikan harga masih dalam taraf wajar-wajar saja kita dihanya senyum saja, namun kalau tidak wajar seperti sekarang kita pertanyakan kepada pengecer, dan saya selaku kades juga berhak membela warga, harapan kami diskoperindag segera melakukan sidak” Pungkasnya. (myd).

Jumat, 30 Desember 2011

PARADE Banyuasin Desak Pencairan ADD

# Sebelum Tahun Baru 2012

Pangkalan Balai, HB
Ratusan perangkat desa se Kabupaten Banyuasin yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa (Parade) Kabupaten Banyuasin mendesak Pemerintah Kabupaten Banyuasin mencairkan dana honor perangkat desa (ADD) Triwulan IV sebelum tahun baru 2012. Parade Banyuasin merupakan Gabungan dari Forum Kepala Desa di Banyuasin dan semua perangkat desa termasuk BPD.
Desakan perangkat desa tersebut seperti disampaikan oleh Kepala Desa Tabuan Asri Kecamatan Pulau Rimau, Hasyim Ishak kepada Harian Banyuasin (26/12) kemarin.
“Kita sangat berharap dana ADD Triwulan IV untuk pembayaran honor perangkat desa, PKK, KT, Posyandu, Pemangku Adat Linmas dan BPD segera dicairkan dalam waktu dekat” Ujarnya
Senada disampaikan oleh Ketua Forum Kelapa Desa dan juga Kepala Desa Sumber Mukti, Raden Ikhsan Zahir. Ikhsan yang akrab disapa cecep menegaskan perangkat desa berharap tunjangan hoor tersebut cair sebelum tahun baru 2012.
“Atas nama semua perangkat desa, kami meminta dengan sangat hormat tunjangan dapat dicairkan sebelum tahun tahun baru 2012, kenapa anggaran rutin seperti pembayaran honor selalu terhambat terus padahal sudah dianggarkan” Imbuhnya
Dukungan serupa juga diserukan Ketua Forum Kepala Desa Air Saleh, Emi Sumita. Dia menjelaskan bila honor perangkat cair sebelum 2012 akan sangat membantu perangkat desa.
“Mereka telah bekerja sesuai tupoksinya, tentunya bila mereka telah mejalankan tugas pasti berhak mendapatkan honor mereka. Kalau honor tersebut cair mereka akan sangat terbantu apalagi mereka juga mempunyai keluarga yang menjadi beban dan tanggung jawab mereka” Tegasnya
Dihubungi terpisah via ponsel (26/12) Kepala BPMPD Kabupaten Banyuasin melalui Kasubid BPT dan UEKM. Amin, SE kepada Harian Banyuasin menjelaskan dana honor perangkat desa Triwulan IV akan mulai dicairkan tanggal 28 desember mendatang.
“Untuk dana honor perangkat desa triwulan IV, perlu diketahui dana tersebut baru masuk ke Bank Sumsel dari DPKAD Banyuasin beberapa hari lalu dan telah kita proses. Insyaallah pencairan akan mulai kita lakukan sesuai jadwal mulai tanggal 28 Desember untuk desa-desa di tiga kecamatan seperti Kecamatan Betung, Kecamatan Banyuasin III dan Kecamatan Rantau Bayur. Untuk desa – desa di Kecamatan lainya yang belum tahu jadwalnya silahkan Tanya langsung dengan pihak kecamatan masing-masing karena kita dari BPMPD telah mengirimkan surat pemberitahuan dan jadwalnya” Pungkasnya (Mal)

Warga Rt.18/35 Pangkalan Balai Harap Jalan Dicor Beton

Pangkalan Balai, HB
Belum adanya program pemerintah yang dirasakan oleh masyarakat Rt. 18 dan 35 Kelurahan Pangkalan Balai selama ini membuat warga protes. Mereka meminta pihak kelurahan memperhatikan nasib mereka yang juga berada dikelurahan pangkalan balai dan dekat dengan Perkantoran Bupati Banyuasin.
Keluhan ini seperti diungkapkan oleh Yanto (44) warga Rt. 35 Kelurahan pangkalan Balai Kepada Harian Banyuasin (27/12) kemarin. Menurutnya sampai saat ini masyarakat selalu bertanya-tanya mengapa ditempat mereka belum mendapatkan pembangunan seperti jalan yang sangat mereka harapkan untuk dicor beton.
“Selama ini RT kami belum ada perhatian atau belum tersentuh pembangunan, sekan kami yang berada disini dianaktirikan oleh kelurahan pangkalan balai. Contohnya jalan kami sepanjang 200 meter ini belum diaspal atau di cor beton padahal ada program PNPM dan lainya yang katanya untuk masyarakat” Ujarnya
Hal ini dibenarkan Ketua RT 18/35 Kelurahan Pangkalan Balai, Rizal Alamsyah. Rizal memohon adanya perhatian dari pemerintah Kelurahan, Kecamatan Banyuasin III serta Kabupaten Banyuasin supaya dapat mewujudkan harapan masyarakat yang menginginkan jalan mereka sepanjang 200 meter di cor beton.
“Kami minta jalan di RT kami sepanjang 200 meter ini di cor beton. Disini ada 120 KK, dan mereka selalu menggunakan akses jalan tersebut untuk berbagai keperluan. Untuk mohon pihak Kelurahan Pangkalan Balai dapat mendengar dan mengabulkan keinginan kami disini” Pungkasnya
Terpisah, Lurah Pangkalan Balai, Sudarmawi S.Sos ketika dihubungi via ponsel belum bisa diminta komentarnya lantaran HP yang bersangkutan dalam kondisi tidak aktif. (Mal)

Jembatan Menuju Tabuan Asri Terancam Ambruk

# 700 KK terancam terisolir

Pulau Rimau - Kondisi jembatan penghubung yang dibangun Dinas PU BM pada tahun 2010 yang menghubungkan antara Desa Teluk Betung menuju Desa Tabuan Asri Kecamatan Pulau Rimau serta Desa Tenggulang baru dan Sumber Jaya Kecamatan Babat Supat Musi banyuasin terancam ambruk pasalnya beberapa bagian dari jembatan tersebut retak dan terkelupas.
Kepada Harian Banyuasin (28/12) kemarin, Kepala Desa Tabuan Asri, Hasyim Ishak menjelaskan beberapa bagian jembatan yang retak parah dan mengancam keselamatan warga desa yang melintasinya tersebut.
“Bagian jembatan menuju desa kami kini retak dan kondisinya parah. Seperti yang kita lihat lantai jembatan telah mengelupas dan koral mulai tampak, kondisi ini sangat membahayakan karena ketebalan lantai semakin menipis. Selain itu kaki jembatan juga amblas“ Ujarnya
Hasyim mensinyalir, amblasnya kaki jembatan tersebut lantaran kontraktor yang mengerjakan proyek jembatan tersebut dua tahun lalu banyak menggunakan pasir dan kayu buruk daripada menggunakan tanah saat melakukan penimbunan kaki kembatan..
“Jembatan sepanjang 60 meter tersebut dibangun dengan dana 1 milyar 825 juta rupiah, pada saat pembangunan kaki kembatan (ofrite) tidak sepenuhnya diisi dengan tanah melainkan pasir dan kayu-kayu saja akibatnya kayu tersebut memburuk dan kini hasilnya baru kelihatan dimana kaki jembatan yang sangat vital untuk akses masyarakat sebanyak 700 KK tersebut amblas” imbuhnya
Lebih lanjut, Hasyim berharap Dinas PU Bina Marga Kabupaten Banyuasin bidang Perawatan Jalan dan jembatan segera memperbaiki sebelum jembatan ambruk.
“Kami juga heran kaki jembatan yang baru berusia dua tahun ini amblas padahal jembatan ini hanya dilalui mobil sawit yang berkapasitas 3 ton saja. Kami sangat berharap pihak PU BM segera memperbaiki jembatan kami yang hampir ambruk dalam waktu dekat sebelum ada korban seperti di jembatan Kutai kartanegarta” Tegasnya
Kepala Desa Tabuan Asri yang telah beberapa kali menjabat ini juga menaruh harapan terhadap dinas PU BM agar Kepala Desa dilibatkan dalam team pengawas eksekutif dalam pengawasan terhadap proyek yang dikerjakan dipedesaan.
“Kades perlu dimasukan dalam hal pengawasan dalam team eksekutif seperti camat dan mempunyai keterangan langsung dari dinas agar mempunyai kekutan dalam mengawasi kinerja kontraktor yang terkadang sembarangan dalam mengerjakan proyek dan kualitas proyek dapat benar-benar berdaya guna untuk masyarakat” pungkasnya (mal)

Sabtu, 19 Juni 2010

KT LUKAR KANDIDAT PERWAKILAN PROVINSI SUMATRA SELATAN

LUBUK KARET, HB.-
Karang Taruna (KT) Desa Lubuk Karet (Lukar) Kecamatan Betung diplot sebagai kandidat perwakilan Provinsi Sumsel dalam lomba antar KT tingkat Nasional.
Demikian diutarakan oleh Kasi KT Provinsi Sumsel, Sri ketika melakukan penilaian terhadap KT Lukar, Jumat (18/6) sekitar pukul 11.00 WIB. Sri yang datang bersama tim penilai lainnya berujar bahwa KT Lukar sangat berpeluang menjadi juara Sumsel.
“Memang ada sedikit kekurangan dalam segi administrasif, namum itu bisa dimaklumi dan masih ada waktu untuk memperbaikinya. Namun, kami dari penilai cukup bangga dengan usaha ternak lele yang digalakkan anggota KT ini,” jelas Sri, kemarin.
Kepada Harian Banyuasin, dia menjelaskan dari segi ekonomi produktif KT Lukar sangat unggul dengan ternak lele. Bahkan, ketika mengunjugi kolam ternak lele tim penilain terkesima dengan usaha mandiri dari KT Lukar.
“Saya rasa usaha ternak lele ini akan sukses, tinggal bagaimana mencari tempat pemasarannya saja. Saya pesankan kepada KT Lukar untuk tetap menjaga ternak lele ini jika nanti menjadi wakil dari Provinsi Sumsel,” tambahnya.
Dalam penilaian tersebut, tim penilai yang juga tergabung bersama Dinkesos Kabupaten Banyuasin menyempatkan diri meninjau secretariat KT Lukar yang letaknya berada didalam kantor desa Lubuk Karet.
“Harus ada dukungan juga dari perangkat desa untuk memberi support. Karena jika nanti ke tingkat Provinsi tidak hanya mengemban nama KT Lukar saja, tapi juga nama desa, kecamatan, kabupaten bahkan provinsi,” bebernya.
Sementara, Ketua KT Lukar Dedi Wardoyo menambahkan akan segera memperbaiki administrasi KT Lukar yang menjadi poin penilaian, karena menurutnya KT Lukar baru berusia 5 bulan sejak dilantik Januari 2010 lalu.
“KT kita baru dilantik, jadi memang ada kekurangan, namun dari segi aktifitas kami lebih unggul , itulah yang akan kami andalkan dalam lomba ditingkat Provinsi Sumsel nanti,” pungkasnya. (fan)

Kamis, 17 Juni 2010

MIRASANTIKA MENGANCAM

Oleh : Malyadi *

Mirasantika atau minuman keras dan narkotika bukanlah suatu hal yang asing lagi dalam sejarah kehidupan umat manusia. Tetapi akhir-akhir ini semakin mengkhawatirkan saja peredaranya. Penemuan Ganja sebanyak 3,25 ton oleh polres Musi Banyuasin beberapa hari yang lalu semoga dapat membukakan mata hati kita betapa dahsyatnya ancaman narkotika bagi masa depan generasi muda bangsa ini yang ada di Banyuasin dimasa yang akan datang.
Selain narkotika, minuman keras juga merupakan ancaman serius bagi generasi muda, terutama pelajar yang masih berseragam SD, SMP maupun SMU. Peredaran minuman keras alias miras di Banyuasin cukup tinggi dan beredar luas dimasyarakat karena dijual dengan bebas, untuk mendapatkan sangat mudah karena hampir di setiap warung-warung yang ada di pelosok desa menyediakanya. Tentunya hal ini sangat berbahaya bila terus dibiarkan karena akan menyebabkan kerusan di dalam system sosial masyarakat.
Mengapa saya katakan bahwa mirasantika dapat merusak system sosial kemasyarakatan? Dari beberapa kejadian terbaru sebagaimana dilansir dari berita di media Harian Banyuasin dan media massa lainya bahwa faktor dari meningkatnya angka kriminal belakangan ini seperti kasus pencurian, pemerasan, pemerkosaan banyak diakibatkan oleh faktor dari mengkonsumsi mirasantika tersebut. Orang berani mencuri memeras, merampok demi untuk mendapatkan uang untuk membeli barang tersebut.
Mirasantika memang sangatlah berbahaya, apalagi akhir-akhir ini banyak kasus dilapangan berupa kematian yang diakibatkan dari mengkonsumsi miras jenis oplosan yang kian marak dipasaran. Sudah banyak yang menjadi korban bahkan sampai menghuni kuburan akibat penyalahgunaan mirasantika, bila hal ini terus kita dibiarkan tentunya satu generasi akan hilang dari peradaban dan kita termasuk orang yang zolim karena diam terhadap kezoliman,lebih zholim dari kezholiman itu sendiri.
Untuk menekan dampak negative dari miras, aparat penegak hukum harus berani mengambil tindakan tegas tanpa kompromi dilapangan, tindakan tegas yang diambil dapat berupa pemusnahan mirasantika dari peredarannya dan memberikan sanksi hukum bagi penjual maupun pembelinya tanpa pandang bulu. Azaz pidana murni harus diterapkan, dimana tidak ada kompromi dalam hal atau urusan pidana (tidak ada kata 86). Untuk melakukan hal tersebut memang tidaklah mudah seperti membalikan telapak tangan, berbagai kendala dan persoalan pasti akan menghadang untuk itu dibutuhkan keberanian dan keseriusan extra dari pemerintah dan aparat penegak hukum yang berwenang seperti kepolisian. Sekolah-sekolah, BNN-Banyuasin, Polmas, serta organisasi kepemudaan juga dituntut aktif dalam memerangi mirasantika.
Beberapa waktu yang lalu saya juga sempat mengikuti pertemuan polmas (perpoliasian masyarakat) di polres banyuasin yang dihadiri langsung oleh tim dari Mabes Polri. Dimana dari pertemuan tersebut dapat saya tarik benang merah bahwa polmas merupakan bentuk kebersamaan antara polisi dan masyarakat guna menciptakan serta mewujudkan ketentraman bagi masyarakat itu sendiri. Menurut hemat saya, polmas sangat bagus dan dapat berperan besar guna meminimalisir peradaran mirasantika di masyarakat khususnya kaum pelajar dan anak-anak muda. Keberadaan polmas harus di efektifkan dilapangan guna tercapi tujuan yang diinginkan yaitu terciptanya ketentraman masyarakat.
Selain itu peran orang tua juga tak kalah pentingnya dalam pencegahan dan penyalahgunaan narkotika karena sebagian besar waktu dihabiskan dirumah, sekolah-sekolah di banyuasin harus aktif dalam mensosialisasikan kepada para siswanya tentang bahayanya mirasantika. Razia – razia di kawasan perbatasan Banyuasin harus diaktifkan apalagi sekarang ini kawasan Banyuasin rawan kejahatan, sekolah-sekolahpun dituntut rutin menggelar razia, bila perlu melibatkan pihak kepolisian serta Badan Narkotika Nasional Banyuasin (BNN-B). BNN-Banyuasin harus aktif mensosialisasikan bahaya mirasantika bagi masa depan generasi muda, jangan hanya diam tanpa action dilapangan.
Organisasi kepemudaan seperti Karang Taruna yang hampir ada disetiap desa juga harus aktif dan menjadi garda terdepan dalam memerangi peredaran mirasantika. Kita tentunya tidak ingin melihat generasi – generasi penerus bangsa ini yang dahulunya matia-matian diperjuangkan para pahlawan beberapa abad yang lalu dengan mengorbankan darah dan air mata hancur akibat mirasantika, kita pasti dapat membayangkan apa jadinya bangsa ini adan Kabupaten Banyuasin ini kedepanya bila mirasantika terus mengerogoti generasi muda yang merupakan tulang punggung kemajuan bangsa dan Bumi Sedulang Setudung ini.

* Sekretaris Karang Taruna Desa Lubuk Karet

KEBANGKITAN NASIONAL MOMEN KEBANGKITAN PEMUDA

Oleh : Malyadi

Setiap tanggal 20 Mei Bangsa Indonesia selalu memperingati Hari Kebangkitan Nasioanal. Kebangkitan Nasional adalah masa bangkitnya semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, yang sebelumnya tidak pernah muncul selama masa penjajahan 350 tahun. Kebangkitan nasional pada waktu itu ditandai dengan dua peristiwa penting, yaitu berdirinya Boedi Oetomo (20 Mei1908) dan Ikrar Sumpah Pemuda (28 Oktober1928). Masa ini merupakan salah satu dampak politik etis yang mulai diperjuangkan sejak masa Multatuli.
Tokoh-tokoh kebangkitan nasional, antara lain: Sutomo, Gunawan, dr. Tjipto Mangunkusumo, Suwardi Suryoningrat (Ki Hajar Dewantara), dr. Douwes Dekker, dll. Selanjutnya pada 1912 berdirilah partai politik pertama Indische Partij. Pada tahun ini juga Haji Samanhudi mendirikan Sarekat Dagang Islam (Solo), KH Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah (Yogyakarta) dan Dwijo Sewoyo dan kawan-kawan mendirikan Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera di Magelang.
Kebangkitan Nasional, yang dipelopori oleh Boedi Oetomo sejatinya mengajak segenap elemen bangsa khusunya para pemuda untuk kembali menengok ke dalam diri sendiri, menggali potensi, menguak kedigdayaan yang dimiliki oleh bangsa ini untuk terlepas dari segala bentuk penindasan, kesewenang-wenangan, ketidakadilan serta penistaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan yang dilakukan oleh para penjajah. Dalam era transpformasi ini harus di sadari bahwa penjajahan tidak lagi dilakukan dengan menggunakan senjata tetapi dilakukan dalam bentuk penjajahan ideology, social dan ekonomi yang efekya menimbulkan sifat konsumtif dalam masyarakat Indonesia.
Bangsa ini telah lama terlelap dalam tidur panjangnya disertai serangkaian mimpi buruk tentang kegamangan hidup, ketidakpastian masa depan serta kekerdilan di bawah belenggu penjajahan yang kian mengakar di era millennium ini. Boedi Oetomo memberikan spirit bagi manusia Indonesia yang mempunyai akal guna berfikir menggerakkan bangsa ini guna membangun negeri, membangunkannya dari tidur panjang untuk bangkit dan melawan segala bentuk penindasan dan kesewenang-wenangan, sehingga bangsa ini benar-benar dapayt terbebas dari penjajahan di segala sendi kehidupan yang akan datang.
Ibarat kata pepatah, “Roma tidak dibangun dalam satu hari”. Ternyata perjuangan Boedi Oetomo membutuhkan waktu yang cukup panjang untuk menuai hasilnya. Karena, bangsa Indonesia baru benar-benar terbebas dari penjajah dan memroklamirkan diri sebagai bangsa yang merdeka 37 tahun kemudian, yakni pada 17 Agustus 1945. Sebuah penantian panjang yang melelahkan. Tetapi ironisnya kemerdekaan Indonesia hanya secara fisik tetapi tidak secara moril, memang secara defacto dan de jure Negara kita merdeka namun selalu dalam tekanan pihak asing.
Kebangkitan nasional hendaknya harus dipahami secara mendalam khususnya oleh para pemuda, dalam konteks ini yang saya maksud adalah pemuda-pemuda yang ada di Kabupaten Banyuasin. Kebangkitan nasional harus di isi dengan kegiatan yang positif yang sifatnya dapat bermanfaat bagi masyarakat. Kaum muda jangan terlena dengan kemajuan tehnologi canggih seperti HP Blacbery, Face Book, Fokker yang dewasa menimbulkan sifat konsumtif dan malas dikalangan pemuda.
Kita semua tahu bahwa pemuda dalam tiap masa selalu menjadi tulang punggung sebuah perubahan. Apakah itu perubahan menuju lebih baik atau sebaliknya. Pemuda dalam definisi sosial adalah generasi antara umur 20–40 tahun (atau 18-35 tahun dalam referensi lain). Dalam kajian ilmu sosial, puncak kematangan peran publik seorang manusia ialah antara umur 40-60 tahun. Dari perbandingan di atas, kita dapat menyimpulkan, bahwa pemuda adalah penerus generasi sebelumnya untuk masa yang akan datang (Salam : 2007).
Al-qur’an juga dengan jelas mengabadikan keunggulan personal pemuda yang mempunyai sifat qowiyyun amiin (kuat dan dapat dipercaya), hafiidzun aliim (amanah dan berpengetahuan luas), bashthotan fil ‘ilmi wal jism (kekuatan ilmu dan fisik), ra’uufun rohiim (santun dan pengasih). Sifat-sifat unggul tersebut merupakan potensi besar, yang menumpuk pada individu pemuda, dimana masyarakat sangat mengharapkannya.
Untuk kedepanya, pemuda di Banyuasin harus mampu tampil menjadi The rising star dalam pembangunan di segala bidang guna membangun Bumi Sedulang Setudung ini bukan hanya diam dan menjadi Dewan Plantaran saja (istilah dusun urang banyuasin, dewan pelantaran ialah hanya bisa berbicara lantang bersama kawan-kawan ditempat bersantai tetapi tidak berani mengaplikasikan konsep secara nyata dilapangan). Pemuda Banyuasin harus bangun dari tidur panjang guna turut dalam pembangunan.
Kabupaten Banyuasin kedepan butuh sosok tokoh-tokoh pejuang muda yang benar-benar handal dan teruji dalam membangun bumi sedulang setudung ini bukanya pecundang-pecundang yang mengatas namakan kepentingan masyarakat. Banyuasin butuh sosok tokoh yang mampu bersaing dalam kancah regional maupun nasional seperti kejayaan dimasa lalu, seperti tokoh-tokoh yang mampu memperjuangkan terbentuknya kabupaten banyuasin ini beberapa tahun yang silam.
Pemuda banyuasin dalam mengisi semangat kebangkitan nasioanl harus belajar banyak dari sosok tokoh pemuda yang ada di Indonesia. Salah satunya seperti anas Urbaningrum yang mampu memenangkan posisi ketua umum dalam konvesi partai demokrat (23/05). Kemenangan Anas Urbaningrum dalam konvensi Partai Demokrat yang mampu mengalahkan sainganya seperti marzuki ali setidaknya merupakan spirit baru bagi kaum muda banyuasin untuk semakin optimis alias percaya diri menatap hari esok dengan terus berjuang dan berkarya di lapangan.

*Sekretaris Karang Taruna Desa Lubuk Karet