Selasa, 10 April 2012

Harga Eceran BBM masih mahal

Pulau Rimau, HB
Setelah pemerintah menunda kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Bensin dan Solar beberapa waktu lalu, namun harga eceran BBM jenis bensin dan solar di eceran tidak serta merta turun dipasaran. Di Kecamatan Pulau Rimau, kini harga bensin eceran masih berkisar antara Rp 9000/ liter sampai Rp. 12.000/liternya, sedangkan solar Rp 8000/liter.
Kepada Harian Banyuasin, Robani Warga Desa Sumber Agung Kecamatan Pulau Rimau mengatakan harga bensin ditempatnya masih mencapai Rp 12.000/ liter walaupun harga BBM tidak jadi dinaikkan awal April yang lalu.
“Saya heran dengan zaman sekarang, pasaran harga bensin bias - bisanya dijual separuh lebih mahal dari harga semestinya, apakah tidak ada solusi dari pemerintah untuk menekan harga BBM di sini Pulau Rimau,” Ujarnya
Robani menjelaskan walaupun harga BBM mahan namun masih tetap dibeli oleh warga, dia berharap warga ada yang benarin melakukan protes, sebab kalau ada warga yang protes tidak mau membeli, otomatis pedagang mau berfikir dua kali untuk menjual dengan harga tinggi.
Sementara itu, Yanto (34) membeberkan kini kebutuhan bahan bakar minyak jenis bensin dan solar sangat dibutuhkan oleh petani di desanya. Lalu kenapa petani yang penghasilannya pas - pasan harus membeli harga bensin jauh lebih mahal dibandingkan dengan orang kota.
“Kalau inginnya kami juga disini ada SPBU terapung, sehingga pasar bebas atau pengecer - pengecer bensin di desa tidak seenaknya menetapkan harga sendiri, karena masyarakat pengguna bensin yang dirugikan kalau harga lebih tinggi maka berpengaruh pada naiknya harga kebutuhan sembako,” bebernya
Yanto berharap perlu ada pembangunan SPBU terapung dari dinas kelautan dan Perikanan kabupaten Banyuasin sehingga setiap Kecamatan di perairan ada satu buah SPBU terapung.
Terpisah, Kades Sumber Mukti Kecamatan Pulau Rimau, raden Ikhsan Zahir menambahkan, harga bensin dan solar pernah menggejolak didesanya saat pemerintah berencana menaikan harga awal April. Harga bensin sampai Rp 15.000/ liter dan solar Rp 9000/ liter namun setelah ditegur oleh kades harga pun turun jadi Rp 12.000/liter dan solar Rp 7000/ liter.
“Memang harga besin di desa relatif mahal dibandingkan dengan harga pemerintah. Namun kalau kenaikan harga masih dalam taraf wajar-wajar saja kita dihanya senyum saja, namun kalau tidak wajar seperti sekarang kita pertanyakan kepada pengecer, dan saya selaku kades juga berhak membela warga, harapan kami diskoperindag segera melakukan sidak” Pungkasnya. (myd).